Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Tidak Tayang Di Bioskop Kembali
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, disutradarai oleh Hanung Bramantyo, menghadapi berbagai kontroversi di Indonesia sejak awal penggarapannya. Diadaptasi dari novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin Dahlan, film ini membahas isu-isu sensitif terkait kepercayaan agama, pengkhianatan, dan pengalaman traumatis yang dialami seorang tokoh utama bernama Kiran. Dalam cerita, Kiran, seorang wanita yang tumbuh dalam lingkungan taat beragama, mengalami serangkaian peristiwa kelam yang membuatnya mempertanyakan imannya dan menempuh jalan pemberontakan sebagai respons terhadap rasa kecewanya terhadap masyarakat di sekitarnya.
Film ini menggambarkan perjalanan Kiran dalam menghadapi kesulitan, termasuk pelecehan dan tekanan sosial dari tokoh-tokoh agama. Menariknya, Hanung mengganti judul dari novel asli untuk menyesuaikan norma sosial dan pandangan masyarakat luas di Indonesia. Selain itu, adegan-adegan yang sangat eksplisit dalam novel diubah demi menjaga penerimaan publik terhadap karya ini dan agar tetap relevan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam format film yang berbeda.
Setelah penayangannya di Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF), film ini akhirnya ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia pada Mei 2024, namun kontroversi yang meliputi tema dan visualnya sempat menimbulkan reaksi yang beragam dari penonton dan kritikus.