Blood Tunnel Dikenal Sebagai Sebuah Labirin Maut
Sebuah tim mahasiswa arkeologi menemukan terowongan kuno tersembunyi di bawah reruntuhan kota tua. Terowongan itu memiliki ukiran aneh dan jejak sejarah yang tidak tercatat, membuat mereka tertarik untuk menjelajah lebih dalam. Namun, begitu mereka masuk, suasana berubah mencekam. Dinding terowongan dipenuhi noda merah seperti darah yang tampaknya terus mengalir, dan suara-suara aneh mulai menggema dari kegelapan. Mereka menyadari bahwa ini bukan sekadar situs kuno, tetapi sebuah labirin maut yang dikenal sebagai Blood Tunnel.
Ketika mereka mencoba mencari jalan keluar, satu per satu anggota tim mulai menghilang, meninggalkan hanya jejak darah. Mereka menemukan catatan kuno yang mengungkapkan bahwa terowongan itu pernah digunakan untuk ritual pengorbanan manusia oleh sebuah sekte misterius. Roh-roh korban masih terperangkap di dalam, haus akan darah baru untuk menyelesaikan ritual mereka yang belum selesai. Setiap langkah yang mereka ambil membawa mereka semakin dekat pada pertemuan dengan kegelapan yang tak terbayangkan.
Dihadapkan pada roh-roh pendendam dan jebakan mematikan, mereka harus mencari cara untuk mematahkan kutukan terowongan tersebut sebelum semuanya terlambat. Namun, tekanan waktu dan ketakutan akan pengkhianatan di antara mereka sendiri membuat situasi semakin buruk. Dengan hidup mereka yang dipertaruhkan, hanya keberanian dan pengorbanan yang dapat menentukan apakah mereka bisa keluar dari Blood Tunnel atau menjadi bagian dari darah yang mengalir di dalamnya selamanya.