Perempuan Tanah Jahanam Kisah Tradisi Kejam kampung Halaman
Perempuan Tanah Jahanam (2019), yang disutradarai oleh Joko Anwar, adalah film horor Indonesia yang mengangkat tema ketakutan yang tidak hanya bersumber dari makhluk gaib, tetapi juga dari ketidakadilan sosial dan sejarah kelam. Cerita dimulai dengan Maya (Tara Basro) yang kembali ke kampung halamannya setelah menerima kabar bahwa ibunya meninggal. Ia bersama sahabatnya Dini (Marissa Anita) menuju ke desa terpencil tersebut, namun di sana mereka segera menghadapi teror yang mengerikan. Ternyata desa tersebut menyimpan rahasia gelap yang berkaitan dengan ritual jahat dan kekuatan tak kasat mata yang menuntut korban.
Di tengah perjalanan mereka, Maya mulai menggali lebih dalam tentang masa lalu keluarganya yang ternyata terhubung dengan kekuatan jahat yang mempengaruhi seluruh desa. Maya dan Dini terjebak dalam permainan horor yang dipenuhi dengan pemaksaan dan manipulasi, di mana perempuan-perempuan di desa tersebut menjadi korban dari tradisi yang kejam. Dengan atmosfer yang semakin menegangkan, Perempuan Tanah Jahanam menggambarkan betapa besar harga yang harus dibayar oleh para wanita yang terjebak dalam sistem patriarki dan kebudayaan yang menindas.
Film ini memadukan horor supernatural dengan kritik sosial yang tajam. Tidak hanya menakutkan secara visual, Perempuan Tanah Jahanam juga mengajak penonton untuk merenungkan isu-isu kekuasaan, pengorbanan, dan kebebasan. Joko Anwar berhasil menciptakan cerita horor yang menggugah pemikiran dengan menggabungkan elemen psikologis dan sosial dalam latar yang penuh ketegangan. Dengan plot twist yang mengejutkan dan karakter yang mendalam, film ini menjadi salah satu karya horor Indonesia yang paling diacungi jempol, berhasil menyuguhkan horor yang penuh makna.